Awal Kehancuran The Blues? Panasnya Perebutan Kekuasaan Jajaran Direksi Chelsea

Kabar kehancuran internal yang menyelimuti klub asal London, Chelsea makin marak terdengar di media. Situasi ini bermula dari retaknya hubungan di antara para petinggi klub, yang makin memperparah situasi klub yang carut marut. Kabarnya, keretakan ini terjadi akibat perebutan kekuasaan antara duo petinggi Chelsea, yakni Boehly dan Eghbali. Keduanya pun diisukan sudah tidak saling bertegur sapa. Usut punya usut, panasnya tensi antar kedua petinggi ini merupakan imbas dari pemecatan pelatih Chelsea musim lalu, Mauricio Pochettino yang terjadi di akhir musim lalu. 

Eghbali menjadi salah satu petinggi klub yang paling lantang menyuarakan untuk memecat pelatih berkebangsaan Argentina itu. Sebaliknya, Boehly bersikukuh untuk mempertahankan Pochettino di kursi kepelatihan Chelsea. Boehly merasa bahwa performa tim perlahan membaik di penghujung musim di bawah kepemimpinan Pochettino. Namun menurut pandangan Eghbali demi kemajuan klub, mantan pelatih Tottenham tersebut harus dipecat. Keretakan internal ini tentunya semakin menambah deretan masalah yang sudah dimiliki Chelsea baik didalam maupun diluar lapangan.

Meski begitu, situasi Chelsea saat ini kian memanas setelah adanya kabar bahwa para petinggi lain sudah berkubu untuk mencoba membeli saham Boehly. Upaya ini kian memperkuat kabar bahwa posisi Todd Boehly semakin tak relevan di jajaran petinggi The Blues. Kini, dengan performa tim yang belum terlihat membaik di bawah kepemimpinan Maresca, kondisi internal Chelsea diprediksi bakal terus memanas. Akankah Boehly benar - benar hilang kendali di Chelsea atau justru ialah yang bakal menemukan solusi untuk segera memperbaiki atau merombak jajaran internal yang ada?