Fans Berujung Aksi Anarkis, Santos Harus Rela Turun Kasta Setelah 111 Tahun

Salah satu Klub sepakbola kenamaan asal negeri Samba, Santos resmi terdegradasi untuk pertama kalinya setelah 111 tahun berkompetisi di kasta tertinggi sepakbola Brasil. Kamis 7 Desember lalu menjadi malam kelam bagi Santos setelah kekalahan kandang 2-1 dari Fortaleza di babak final Serie A Brasil. Hasil ini memastikan Santos duduk di tangga ke-17 dengan 43 poin membuat Santos terlempar ke zona degradasi secara otomatis. Penggemar pun bereaksi keras dengan membakar mobil dan bus di jalanan sebagai bentuk protes.

Sebelumnya, Santos bersama Sao Paulo dan Flamengo adalah salah satu dari sedikit klub Brasil yang tidak pernah mengalami pahitnya terdegradasi. Rentetan lima pertandingan tanpa kemenangan menjadi biang keladi yang membawa mereka ke zona merah. Disisi lain Bahia berhasil menundukkan Atletico Mineiro yang memastikan mereka selamat dari jurang degradasi. Kepergian Santos menjadi kehilangan besar bagi kompetisi Brasileirao, mengingat  dengan torehan 8 gelar Liga Brasil, serta capaian internasional lainnya di Copa Libertadores dan Piala Interkontinental.

Kegemilangan Santos di masa lalu juga ditandai dengan beberapa talenta terbaik negeri samba yang berhasil mereka telurkan. Pele, legenda sepakbola yang meninggal tahun lalu, memimpin era kejayaan klub di masa lalu. Seakan tak pernah kehabisan talenta, nama - nama tenar seperti Neymar dan Rodrygo dari Real Madrid juga memulai karir di Santos. Neymar pun tak ketinggalan memberikan ucapan motivasi dengan postingan media sosialnya dengan caption “Santos tetaplah Santos”, dengan harapan agar mantan klubnya bisa segera bangkit dan kembali ke kasta tertinggi.