Krisis Air, Pemain FC Barcelona Dilarang Mandi Di Stadion Dan Pusat Latihan

Barcelona kini menghadapi tantangan baru dengan dilarang mandi di stadion kandang sementara mereka, Estadi Olimpic Lluis Companys, karena wilayah Catalunya dilanda kekeringan parah. Saat ini klub catalan terpaksa berpindah kandang ke stadion berkapasitas 54.000 ini setelah stadion ikonik mereka Camp Nou sedang alami renovasi. Aturan ini merupakan bagian dari upaya penghematan air selama penggunaan stadion kandang sementara ini, dan para pemain Barca juga diminta untuk memberikan kompensasi lewat irigasi atau metode lain. Situasi ini menjadi masalah terbaru yang harus dihadapi oleh Barca yang sedang mengalami periode sulit.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi kekeringan yang semakin memburuk di Spanyol, di mana curah hujan berada sekitar 17 persen di bawah rata-rata 30 tahun. Reservoir di beberapa wilayah Catalonia dan Andalusia dilaporkan hanya memiliki kapasitas sekitar 15 persen, memicu kenaikan tagihan air di kota-kota seperti Barcelona, Malaga, dan Sevilla. Para pemain Barcelona, termasuk bintang-bintang seperti Robert Lewandowski, Ilkay Gundogan dan Joao Felix, diharuskan mandi di rumah guna mengurangi penggunaan air. Larangan ini menjadi bagian dari serangkaian tindakan yang diimplementasikan untuk mengatasi kekeringan, serta mengajak berbagai sektor, termasuk dunia olahraga, untuk turut berkontribusi dalam menghadapi krisis ini. 

Situasi ini tentu menambah beban bagi Barcelona, yang saat ini berada di peringkat keempat dalam klasemen La Liga, dan semakin tertekan setelah kekalahan mengejutkan dari Girona. Di tengah kesulitan akibat kekeringan dan larangan mandi ini, Barcelona akan menghadapi ujian lebih lanjut ketika bertanding di Riyadh dalam tur pra-musim di Arab Saudi. Sementara itu, hasil kurang memuaskan di La Liga, terutama setelah dikalahkan oleh Girona, membuat spekulasi seputar masa depan pelatih Xavi di klub kebanggaan Catalunya ini mulai dipertanyakan. Meski demikian, klub saat ini juga mengambil langkah ketat sebagai merespon krisis kekeringan yang tidak hanya mempengaruhi dunia sepakbola, tetapi juga seluruh komunitas.