Keajaiban di Paris, Leonardo Veddriq Raih Emas Pertama Indonesia di Olimpiade!
Leonardo Veddriq mencetak sejarah gemilang bagi Indonesia dengan meraih medali emas pertama di Olimpiade Paris 2024 dalam cabang olahraga pa...
Hugo Bardin, pemeran drag queen Paloma di pembukaan Olimpiade Paris 2024, akhirnya buka suara terkait hujan kritik yang didapatkan acara pembukaan Olimpiade 2024. Dalam acara tersebut, Prancis digambarkan sebagai negara yang multi-etnis dan multi-orientasi, dan bahkan cenderung tak memperdulikan unsur keberagaman agama. Penampilannya, meski hanya dalam satu adegan, telah menuai kritik tajam, termasuk dari Donald Trump yang menyebutnya sebagai "a disgrace." Namun bagi Paloma, momen itu sangat penting untuk menunjukkan representasi Prancis era masa kini kepada dunia.
Tak hanya nuansa LGBTQ, pembukaan Olimpiade Paris 2024 juga dihujat setelah terlihat memasukan unsur yang menghina umat Kristen dan Katolik. Sutradara artistik, Thomas Jolly, dan para peserta lain menegaskan bahwa adegan tersebut tidak terinspirasi oleh "The Last Supper." Namun, beberapa kritikus melihatnya sebagai ejekan terhadap lukisan Leonardo Da Vinci. Tak ayal, perdebatan pun terjadi hingga beberapa berujung pada pelecehan online terhadap para pemeran. Meskipun begitu, Hugo Bardin memilih untuk tidak mengambil tindakan hukum dan lebih fokus pada pesan cinta yang diterimanya.
Respon Paloma terhadap kritik menyiratkan ia sama sekali tak menyesali penampilannya di pembukaan Olimpiade 2024. Ia pun menyatakan rasa bangganya dapat menjadi bagian dari acara yang menjadi momen ikonik bagi Prancis. Menurutnya, penampilan tersebut adalah cerminan Prancis tahun 2024, bukan kartu pos dari tahun 1930. Ia pun menegaskan bahwa tujuan mereka adalah untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki tempat di dunia ini, bukan untuk memaksakan visi mereka kepada orang lain. Hingga kini, perdebatan panjang sendiri masih terjadi dan sepertinya belum menemui titik terang.
