Keajaiban di Paris, Leonardo Veddriq Raih Emas Pertama Indonesia di Olimpiade!
Leonardo Veddriq mencetak sejarah gemilang bagi Indonesia dengan meraih medali emas pertama di Olimpiade Paris 2024 dalam cabang olahraga pa...
Keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengizinkan atlet Rusia dan Belarusia berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024 sebagai atlet netral telah menimbulkan reaksi kontroversial. Thomas Bach, presiden IOC, menyatakan bahwa ia tak takut dengan ancaman boikot dari Ukraina dan tetap menekankan pentingnya partisipasi atlet Rusia dan Belarus. Bach menyatakan kepuasannya dengan keputusan yang memungkinkan atlet-atlet tersebut berkompetisi secara individual, meskipun dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Putusan ini seakan menandakan posisi IOC yang independen dan tak memihak kubu manapun.
Reaksi tajam muncul baik dari Ukraina maupun Rusia terkait keputusan IOC, sebagaimana kita ketahui kedua negara saling bersitegang akibat ragam konflik yang sudah terjadi diantara keduanya. Ukraina menyatakan kekecewaan kepada IOC, karena keputusan tersebut tidak sepenuhnya memenuhi tuntutan mereka, sementara Bach berpendapat bahwa keputusan tersebut merupakan solusi seimbang. Ia menegaskan bahwa keputusan ini tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap konflik bersenjata di Ukraina, dan bahkan mempertegas pentingnya sanksi terhadap pemerintahan Rusia.
Berbagai reaksi muncul, hingga salah satu mantan atlet Ukraina pun turut berkomentar. Sergiy Stakhovsky, mantan pemain tenis dan anggota cadangan tentara Ukraina, memberikan pandangannya terhadap keputusan IOC. Ia menyoroti dampak negatif dari keputusan ini terhadap Ukraina, terutama karena banyaknya atlet dan warga sipil yang telah kehilangan nyawa imbas dari konflik dengan Rusia. Stakhovsky juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan memperbolehkan atlet Rusia berkompetisi sebagai atlet netral, menyatakan bahwa hal tersebut seharusnya tidak terjadi mengingat situasi yang dihadapi oleh Ukraina.
