Keajaiban di Paris, Leonardo Veddriq Raih Emas Pertama Indonesia di Olimpiade!
Leonardo Veddriq mencetak sejarah gemilang bagi Indonesia dengan meraih medali emas pertama di Olimpiade Paris 2024 dalam cabang olahraga pa...
Atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi, hampir saja pecahkan rekor Olimpiade setelah catatkan waktu panjatan 6,52 detik di Olimpiade 2024 Paris. Waktu tersebut sangat tipis dengan rekor Olimpiade sebelumnya yang dicetak oleh atlet Polandia, Aleksandra Miroslaw, dengan 6,84 detik. Kejadian ini berlangsung di Le Bourget Climbing Venue pada Senin (5/8/2024) di babak kualifikasi nomor speed putri. Keberhasilan Made Rita hampir memecahkan rekor tersebut menunjukkan prestasi yang luar biasa dari atlet Indonesia di kancah internasional, sekaligus menyoroti buruknya kinerja panitia.
Selain Made Rita, kasus serupa juga terjadi di lomba panjat tebing nomor speed putri lainnya di Olimpiade 2024. Melawan Kelly Piper dari Amerika Serikat, Zhou Yafei dari Tiongkok mengalami masalah ketika Yafei menyentuh papan waktu terlebih dahulu namun tak tercatat. Pada akhirnya, Piper dinyatakan sebagai pemenang, memicu ketidakpuasan di kalangan peserta. Akibat masalah teknis yang berulang, panitia terpaksa menghentikan lomba selama 30 menit guna memeriksa dan memperbaiki peralatan. Beberapa kasus ini menunjukkan kurangnya persiapan di infrastruktur Olimpiade 2024.
Masalah teknis yang terjadi di Olimpiade Paris 2024 ini bukanlah yang pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan olimpiade. Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi di Olimpiade tahun ini, setelah banyaknya kontroversi yang terjadi selama gelaran Olimpiade paris 2024 berlangsung. Tak ayal, banyak pihak menjadikan Paris 2024 sebagai salah satu Olimpiade terburuk yang pernah diadakan. Yang mana, jika hal ini terus menerus terjadi maka banyak pihak yang bakal dirugikan. Ke depannya, pihak penyelenggara harus lebih memperhatikan kesiapan teknis agar kejadian serupa tidak terulang.
